SELAYANG PANDANG TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.

Oleh : Drajat Sulistiyono, SE, MM

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah ilmu  bagian dari ilmu manajemen secara keseluruhan, dimana ilmu ini bertujuan mengelola Sumber Daya Manusia sehingga mewujudkan tujuan yang diharapkan baik itu tujuan pribadi maupun tujuan perusahaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi :

  1. Perencanaan sumber daya manusia.
  2. Pengorganisasian dan pelaksanaan rencana.
  3. Pengawasan terhadap  pengorganisasian  dan pelaksanaan.

 

1. Tujuan dari Manajemen Sumber Daya Manusia adalah meningkatkan kontribusi produktif di suatu perusahaan melalui cara : Strategis, Etis dan Sosial.

Menurut Cascio (1993) Tujuan umum Manajemen Sumber Daya Manusia adalah mengobtimalkan kegunaan yakni produktifitas, semua pekerja dalam sebuah organisasi, Tujuan Khusus adalah Manajemen Sumber Daya Manusia, sebuah ilmu manajemen yang digunakan untuk membantu manajer-manajer lini, atau manajer-manajer fungsional yang lain, agar dapat mengelola para pekerja secara efektif.

2. Sasaran Manajemen Sumber Manajemen Daya Manusia :

a. Departemen Sumber Daya Manusia diciptakan untuk membantu para manajer dalam mencapai sasaran perusahaan dengan cara :

    1. Perencanaan Sumber Daya Manusia.
    2. Seleksi Sumber Daya Manusia.
  • Pelatihan Sumber Daya Manusia.
  1. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
  2.   Penilaian Sumber Daya Manusia.
  3. Hubungan Kerja.

b. Sasaran Fungsional :

Sasaran ini untuk mempertahankan departemen Sumber Daya Manusia pada level yang cocok bagi berbagai kebutuhan perusahaan, seperti : pengangkatan, penempatan, dan penilaian.

c. Sasaran Sosial :

Sasaran sosial ini meliputi : keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hukum, dan hubungan manajemen dengan serikat pekerja.

d. Sasaran Pribadi Karyawan :

Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.

 

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Di dalam manajemen sumber daya manusia, terdapat sejumlah fungsi operasional, yakni : Perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, balas jasa, keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan industrial dan penelitian sumber daya manusia.

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses yang secara sistematik mengkaji kebutuhan (requirement) sumber daya manusia untuk menjamin tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan mutu yang sesuai pada saat dibutuhkan. Dengan kata lain, perencanaan SDM adalah proses  penentuan jumlah dan mutu/kualifikasi SDM di masa yang akan datang.

2. Rekrutmen dan seleksi

Rekrutmen atau penarikan adalah proses menarik perhatian sejumlah orang dan mendorong mereka untuk melamar pekerjaan pada suatu organisasi. Hasil proses rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang memenuhi syarat.

Seleksi adalah proses untuk memilih orang-orang dari sekumpulan pelamar yang paling cocok dengan posisi yang ditawarkan dalam suatu organisasi. Hasil proses seleksi adalah para calon pegawai yang paling memenuhisyarat di antara pelamar.

3. Pengembangan SDM

Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya terencana dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan kerja organisasi melalui program-program pelatihan, pendindikan, pengembangan.

4. Balas jasa atau kompetensi didefinisikan sebagai semua imbalan yang diterima oleh seseorang sebagai balasan atas kontribusi mereka terhadap organisasi, Imbalan itu dapat berupa salah satu atau kombinasi bentuk di bawah ini :

5. Gaji atau upah yakni uang yang diterima oleh seseorang sebagai imbalan pekerjaan mereka.

6.Tunjangan dan pelayanan yakni imbalan financial tambahan selain gaji pokok, misalnya cuti, liburan, dan asuransi kesehatan.

7.Imbalan non financial misalnya pekerjaan yang menyenangkan atau lingkungan kerja yang nyaman.

8. Keselamatan dan kesehatan Kerja

Keselamatan kerja meliputi upaya untuk melindungi para pekerja dari luka akibat kecelakaan kerja. Kesehatan kerja adalah terbebasnya para pekerja penyakit dan terwujutnya kesejahtaraan fisik dan mental para pekerja.

9. Hubungan Industrial

Hubungan Industrial atau hubungan pekerja mencakup semua praktek memgimplementasikan filosofi dan kebijakan suatu organisasi yang bermain dengan pekerja.

10.Penelitian Sumber Daya Manusia

Penelitian sumber daya manusia adalah studi yang sistematik tentang sumber daya manusia suatu perusahaan dengan maksud  untuk memaksimalkan tujuan individu dan tujuan organisasi.

Menurut Cascio (1992), kegiatan-kegiatan utama dalam manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut :

  1. Penarikan yang meliputi aktivitas-aktivitas (1) mengindentifikasikan persyaratan jabatan di dalam sebuah organisasi, (2) Menentukan jumlah orang ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalaankan pekerjaan, dan (3)memberikan peluang yang sama bagi semua kandidat yang memenuhi syarat untuk melamar pekerjaan.
  2. Seleksi yaitu proses pemilihan orang-orang yang paling baik kualifikasinya untuk memangku jabatan dan menjalankan pekerjaan tertentu.
  3. Pemeliharaan, yang meliputi kegiatan-kegiatan (1) pemberian imbalan bagi para karyawan yang telah menjalankan pekerjaannya secara efektif, dan penciptaan kondisi yang aman dan sehat.
  4. Pengembangan, yakni fungsi yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi karyawan melalui peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan aspek-aspek lainnya.
  5. Penilaian yang meliputi pengamatan dan evaluasi atas perilaku dan sikap karyawan yang relevan dengan pekerjaan dan unjuk kerja.

6     Penyesuaian yang mencakup kegiatan-kegiatan yang ditujukan untukmenjaga agar para karyawan mematuhi semua kebijakan sumber daya manusiayang digariskan oleh organisasi.

 

PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ORGANISASI.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dapat dijalankan pada tingkat individu, kelompok dan unit organisaih tinggi lebih tinggi (misalnya, departemen). Kadang-kadang ada aktivitas yang diprakarsai oleh organisasi (Misalnya, Rekrutmen atau program pengembangan manajemen), dan kadang-kadang ada kegiatan yang inisiatifnya dating dari individu atau kelompok (misalnya, pension atas permintaan sendiri, peningkatan keselamatan kerja). Apapun bentuknya tanggungjawab untuk menjalankan kegiatan-kegiatan ini saling terkait. Seluruh kegiatan itu bersama-sama membentuk sistem manajemen sumber daya manusia.

Kegiatan penarikan, seleksi, pemeliharaan, pengembangan, penilaian, dan penyesuaian, merupakan tanggung jawab ini menjadi bagian dari tugas setiap manajer pada setiap organisasi dank arena para manajer lini memiliki otoritas (hak yang diberikan organisasi untuk mempengaruhi tindakan dan perilaku para pekerja.

  1. ETIKA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam konteks yang luas, kita melihat bahwa kemajuan-kemajuan yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan tehnologi bersifat ambivalen. Artinya, di Samping mendatangkan banyak dampak positif, terdapat pula akibat-akibat negatif. Perkembangan-perkembangan muthakir  dalam bidang biotehnologi, rekayasa genetika, atau masalah reproduksi artificial, misalnya, selalu mengandung persoalan-persoalan etika.

Demikian pula dengan dunia usaha. Bisnis adalah bagian dari sistem social dan oleh karena itu kita tidak dapat mengisolasikan unsure-unsur ekonomi sebuah gkah keputusan dari konsekwensi social dengan kata lain, setiap keputusan bisnis memiliki implikasi ekonomi tetapi juga implikasi etis bagi masyarakat luas. Adalah bermanfaat bagi siapa saja yang bertanggung jawab atas keputusan bisnis yang dibuat untuk memasukkan etika sebagai factor pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah dan sekaligus memikirkan perpaduan terbaik antara pertimbangan-pertimbangan komersial dan pertimbangan etik. Singkatnya, isu-isu etika dalam dunia bisnis adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan .

  1. Definisi etika

Etika (ethics) mengandung sejumlah pengertian. Pertama, etika sebagai nilai-nilai dan Norma-Norma moral yang digunakan oleh seseorang atau sebuah kelompok sebagai pegangan bagi tingkah laku atau singkatnya etika adalah sistem nilai (Bertens,1993)

Kedua etika sebagai kumpulan Prinsip dan nilai moral yang mengatur perilaku sebuah kelompok, khususnya suatu profesi. Dalam pengertian ini, etika sering disebut sebagai kode etik atau etika profesi. Dalam pengertian ini, etika sering disebut sebagai kode etik atau etika profesi. P.F. Camenisch mengatakan bahwa profesi adalah suatu nilai dan norma moralitas  yang digunakan oleh seseorang atau sebuah kelompok sebagai pegangan bagi tingkah lakunya, atau singkatnya, etika adalah sistem nilai (Bertens, 1993).

Ketiga, etika sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang apa yang harus dilakukan manusia dan apa yang boleh dilakukannya. Di sini etika adalah filsafat moral. Etika bisnis terutama mencakup pengertian pertama dan kedua yang disebutkan di atas.

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan etik (ethical questions) dalam dunia bisnis  ke dalam empat jenjang, yaitu :

  1. Masyarakat, Di sini dipersoalkan bentuk kelembagaan atau institusi dasar dalam suatu masyarakat, misalnya tentang sistem social, sistem politik, dan sistem ekonomi.
  2. “Stakeholders” pada jenjang ini kita mempertanyakan bagaimana seharusnya suatu organisasi atau perusahaan berhubungan dengan fihak-fihak yang terkena dampak dari keputusan-keputusanya, dan juga  bagaimana seharusnya para stakeholder berhubungan dengan perusahaan. Keputusan untuk memasarkan sebuah produk baru, misalnya, Bukan saja manfaat yang akan diterima oleh konsumen atau pemakai, tetapi harus mempertimbangkan dampak yang ditimbulkannya terhadap masyarakat luas, terhadap ekosistem, usaha konservasi sumber daya alam dan sebagainya.
  3. Kebijakan Internal. Tingkat ketiga dari isu etika atau moral discourse berkaitan dengan kebijakan internal organisasi. Kita mempersoalkan karakteristik hubungan antara suatu organisasi/perusahaan dengan para karyawannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *